728x90 AdSpace

umum
Rabu, 20 Februari 2013

Jokowi dan Aher, Pemimpin yang Kelewat Reaktif

Daftar Trading Tanpa Modal Disini    
Ingin Tahu Bagaimana Trading Tanpa Modal Baca Artikelnya Disini
 
Nama Jokowi dan Aher tentunya sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Saat ini keduanya menjabat sebagai Gubernur daerah terbesar di Indonesia, Jokowi di DKI Jakarta sedangkan Aher di Jawa Barat. Keduanya juga banyak mendapat sorotan media. Jokowi ramai dibicarakan saat pilgub DKI tahun lalu, sedangkan Aher sedang diperbincangkan perihal majunya kembali di pilgub Jabar februari mendatang.
Menurut saya, ada satu karakteristik yang mirip antara Jokowi dan Aher. Keduanya adalah pemimpin dengan tipikal yang kelewat reaktif. Sifat tersebut muncul saat keduanya harus menangani bencana banjir yang terjadi di DKI Jakarta dan Karawang, Jawa Barat beberapa pekan yang lalu.

Jokowi
13593555561784268858

Banjir Jakarta yang terjadi di awal tahun ini merupakan banjir yang besar dan lebih parah dari siklus lima tahun sebelumnya. Saking banyaknya luapan banjir yang terjadi, kemudian ditambah dengan tanggul yang jebol, sampai membuat Istana Kepresidenan dan Bundaran HI pun ikut mencicipi air cokelat yang menggenang itu.
Sebagai Gubernur DKI yang baru, Jokowi mendapat banyak sorotan mengenai program penanggulangan dan pengentasan banjir di Jakarta. Terlebih, banjir tahunan ini membuat hampir sepertiga warga DKI mesti mengungsi dari tempat tinggal mereka. Belum lagi beberapa penduduk yang terenggut nyawanya disebabkan oleh kejadian banjir itu sendiri, maupun minimnya fasilitas di tempat pengungsian.
Untung, Jokowi adalah pemimpin yang kelewat reaktif. Sehari setelah terjadinya banjir besar di DKI, Jokowi langsung menyatakan ibu kota dalam status tanggap darurat. Dengan dinyatakannya status tanggap darurat, maka seluruh instansi baik pusat maupun daerah yang terkait penanganan banjir berada dalam kondisi siaga. Posko penampungan akan terus dibuka hingga status tanggap darurat dicabut. Sifat Jokowi yang reaktif dan tedeng aling aling membuat penanganan banjir Jakarta menjadi lebih cepat dan sigap. 

Aher
1359356110931571540 

 Musibah serupa juga melanda Jawa Barat, tepatnya di Karawang. 17 Januari lalu, tanggul Teluk Bungo jebol dan menyebabkan ribuan rumah warga di Karawang hingga kini terendam banjir dengan ketinggian setengah meter. Tanggul Teluk Bungo adalah tanggul yang menampung Sungai Citarum sehingga debit dan volume airnya cukup besar. Kejadian tersebut tercatat merendam 2.500-an rumah warga Desa Teluk Bango yang dihuni oleh sekitar 3.000 kepala keluarga (KK).
Sebagai orang nomor satu Jabar, Aher tentunya menjadi orang pertama yang dipertanyakan kinerjanya. Sebab banjir Karawang adalah masalah yang kompleks, ada tanggul yang harus segera diperbaiki, warga yang harus segera diungsikan, serta supporting system yang harus disiapkan untuk para pengungsi.
Untung saja, rakyat Karawang dikepalai juga oleh seorang Gubernur yang reaktif. Menanggapi permasalahan tersebut, Aher segera datang ke lokasi banjir dan langsung memimpin sendiri Rapat Tanggap Darurat Banjir bersama sejumlah bupati dan walikota di Karawang. Dalam rapat tersebut dengan tegas Aher menyatakan, “Saya minta agar seluruh korban yang opname digratiskan, termasuk yang tidak punya Jamkesmas. Rekan-rekan bupati/walikota diharapkan seksama dalam melakukan mitigasi bencana. Penanganan pengungsi harus tepat. Bantuan makanan harus benar-benar terjaga kebersihan dan gizinya. Pasokan air bersih juga perlu segera dicukupkan.”
 
Saya harap daerah lain pun mendapatkan pemimpin-pemimpin reaktif lain serupa Jokowi dan Aher. pemimpin yang tidak butuh banyak protokol tetapi kerja, kerja, dan kerja!

Sumber: http://sosok.kompasiana.com/
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Jokowi dan Aher, Pemimpin yang Kelewat Reaktif Rating: 5 Reviewed By: kg