Sejumlah keluarga pun dilaporkan mengurungkan niatnya emasuki Danau Lou Yaeger setelah mendengar kabar ikan pacu tertangkap nelayan pada 7 Juni 2012 lalu. Ikan jenis yang sama juga dijumpai di danau dua minggu kemudian.
Awalnya, ikan unik yang ditangkap Juni lalu diduga sebagai piranha. Tapi belakangan, Departemen Sumber Daya Alam Illinois mengkonfimasi, itu ikan pacu.
Meski menjadi bagian dari keluarga yang sama, ikan pacu memiliki tubuh lebih tebal, rahang kuat dan gigi yang mirip susunan gigi pada manusia. Tak seperti piranha yang punya gerigi tajam mematikan.
"Aku diberitahu soal keberadaannya, membuatku panik," kata ibu empat anak, Deanne Kirkwood kepada KDSK di Illinois, seperti dimuat kembali oleh Daily Mail. "Aku tak yakin bakal berani masuk ke danau."
Lalu bagaimana bisa ikan mengerikan itu menghuni danau di AS?
Diduga ikan pacu sengaja dibuang secara ilegal di Danau Lou Yaeger. Kini, pihak setempat berusaha menghilangkan geger yang terlanjur terjadi. "Menakutkan melihat ikan dengan gigi-gigi mirip manusia," kata pengawas danay, Jim Cadwell. "Mereka bukan hewan asli danau ini."
Cadwell menambahkan, makanan utama ikan ini adalah kacang, dedaunan, tumbuhan laut, dan siput. "Namun jika jumlah makanan terbatas, mereka akan makan ikan yang lain."
Ikan pacu dikenal di Papua Nugini sebagai 'The Ball Cutter' alias pemotong testis. Di negara yang berbagi batas dengan wilayah Papua, Indonesia itu, ikan itu bertanggungjawab atas kematian dua nelayan. Korban tewas karena kehabisan darah setelah ikan pacu menggingit testis mereka.
Mendengar kabar itu, pemancing asal Inggris, Jeremy Wade pergi ke Papua Nugini untuk menangkap ikan pacu. "Aku mendengar dua pemancing Papua Nugini dikebiri oleh sesuatu di dalam air," kata Wade dalam program televisi yang dipandunya, "Monster Sungai".
Wade menambahkan, pendarahan yang diakibatkan gigitan itu luar biasa. 'Penduduk lokal mengatakan padaku, ada benda mirip gigi manusia di dalam air, menggigit testis nelayan. Tapi mereka tak tahu apa itu."
Seperti piranha, ikan pacu berasal dari Amazon, Brasil dan diperkenalkan ke Papua Nugini untuk meningkatkan jumlah ikan untuk dipancing. (ren)
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar