KerinciGoogle.com, Kekalahan Alex Noerdin di Pemilukada DKI Jakarta cukup memukul internal Partai Golongan Karya (Golkar). Berdasarkan hasil penghitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survei, suara Alex di bawah 10 persen.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengultimatum pimpinan DPP Partai Golkar atas kekalahan pasangan Golkar di Pemilukada DKI Jakarta.
"Ini 'warning' bagi kepemimpinan partai dalam pencapresan, karena terdiri dari beberapa unsur seperti tim pemenangan Pemilu di DPP, tapi muaranya akan kepada Ketum (Aburizal Bakrie atau Ical) partai," ujar Akbar saat dihubungi, Kamis (12/7/2012).
Menurutnya, kekalahan Alex ini akan mempengaruhi imej Partai Golkar di pemilukada lainnya dan Pemilu 2014. Sebab wilayah DKI Jakarta merupakan barometer partai untuk mengukur kekuatannya secara nasional.
"Kalau imej menurun ini akan berdampak pada capres Ical. Tapi ini masih panjang kita masih ada waktu mengatur strategi. Ini pelajaran bagi Golkar dalam menghadapi agenda politik di waktu mendatang," jelasnya.
Dia mengatakan, dalam penetapan Alex sebagai cagub DKI Jakarta banyak tidak ketahui oleh beberapa petinggi partai. Bahkan Akbar menilai penetapan Alex itu tidak sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Memang penetapan Alex jadi calon dari Golkar tidak sejalan dengan sistem yang sudah terbangun, yakni survei. Kami tidak tahu apa survei Alex bagus. Tahu sudah ada nama Alex. Tapi tentu mungkin ada pertimbangann khusus untuk memilih Alex. Tapi pertimbangan khusus kalau tidak mendapat suara akhirnya malah membuat sedih," ujarnya. [bar]
sumber: Forum.tribunnews n inilah.com
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengultimatum pimpinan DPP Partai Golkar atas kekalahan pasangan Golkar di Pemilukada DKI Jakarta.
"Ini 'warning' bagi kepemimpinan partai dalam pencapresan, karena terdiri dari beberapa unsur seperti tim pemenangan Pemilu di DPP, tapi muaranya akan kepada Ketum (Aburizal Bakrie atau Ical) partai," ujar Akbar saat dihubungi, Kamis (12/7/2012).
Menurutnya, kekalahan Alex ini akan mempengaruhi imej Partai Golkar di pemilukada lainnya dan Pemilu 2014. Sebab wilayah DKI Jakarta merupakan barometer partai untuk mengukur kekuatannya secara nasional.
"Kalau imej menurun ini akan berdampak pada capres Ical. Tapi ini masih panjang kita masih ada waktu mengatur strategi. Ini pelajaran bagi Golkar dalam menghadapi agenda politik di waktu mendatang," jelasnya.
Dia mengatakan, dalam penetapan Alex sebagai cagub DKI Jakarta banyak tidak ketahui oleh beberapa petinggi partai. Bahkan Akbar menilai penetapan Alex itu tidak sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Memang penetapan Alex jadi calon dari Golkar tidak sejalan dengan sistem yang sudah terbangun, yakni survei. Kami tidak tahu apa survei Alex bagus. Tahu sudah ada nama Alex. Tapi tentu mungkin ada pertimbangann khusus untuk memilih Alex. Tapi pertimbangan khusus kalau tidak mendapat suara akhirnya malah membuat sedih," ujarnya. [bar]
sumber: Forum.tribunnews n inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar