KerinciGoogle.com, - Sally K. Ride menjadi pionir emansipasi perempuan di dunia antariksa yang didominasi para pria. Ahli fisika ini 29 tahun lalu menerobos batas gender ketika terbang melintasi orbit bumi. Keberadaannya dalam pesawat antariksa Challenger menjadi catatan sejarah sebagai perempuan Amerika pertama di luar angkasa. Kisah Ride kini menjadi kenangan ketika dia meninggal dunia pada Senin, 23 Juli 2012 waktu setempat.
"Sally Ride menembus batas dengan keanggunan dan profesionalitas. Dia secara langsung mengubah wajah program antariksa Amerika," ujar Administrator NASA, Charles Bolden.
Ride tutup usia setelah 17 bulan berperang melawan kanker pankreas yang dideritanya.
"Bangsa ini telah kehilangan salah satu pemimpin, pengajar, dan penjelajah terbaik. Duka dan doa kami menyertai keluarga Sally bersama banyak orang yang diinspirasi olehnya. Dia akan dirindukan, tapi bintangnya akan senantiasa bersinar," imbuhnya seperti dilansir dari Nasa.gov.
Ride bergabung menjadi bagian NASA dalam Kelas Astronot pada 1978. Kelas ini menjadi pelatihan yang pertama mengikutsertakan perempuan. Dia dan lima perempuan lain bergabung dalam kelas yang didominasi 29 pria. Mereka dipilih dari 8.000 pendaftar. Kelas ini harus melapor Johnson Space Center sebelum pelatihan dimulai. Ride dilatih selama lima tahun.
Pada 1983, perempuan asal California, AS ini mencatat rekor. Menurut Biography.com, perempuan lulusan Universitas Stanford ini menjadi perempuan Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa. Dia menggunakan roket Challenger STS-7 pada 18 Juni.
Perempuan kelahiran 26 Mei 1951 ini menjalankan misi bersama empat kru pria. Ride menjalankan misi ini selama enam hari. Bersama rekannya, Ride mengoperasikan dua satelit komunikasi dan menjalankan serangkaian eksperimen sains. Dia kembali ke bumi pada 24 Juni 1983.
"Fakta bahwa saya menjadi perempuan Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa ini memberikan ekspektasi besar bersama kepergian saya," ujar Ride pada perayaan ulangtahun ke-25 penerbangannya pada 2008.
"Ketika sudah diumumkan secara terbuka saya dipilih sebagai kru, saya pergi ke ruang Chris Kraft (Direktur Johnson Space Center). Dia mengajak saya berbincang untuk memastikan saya paham mengenai misi ini. Saya sangat gembira terpilih menjadi kru ke luar angkasa. Bahkan, saya hanya sedikit mengingat ucapan Kraft," imbuhnya.
Melanjutkan misi bersejarahnya, Ride kembali ke luar angkasa dengan misi STS-41G pada 1984. Misi yang berlangsung selama 8 hari ini memberangkatkan Satelit Earth Radiation Budget. Dalam misi ini, Ride melakukan observasi ilmiah terhadap bumi. Misi ini juga bertujuan untuk mendemonstrasikan teknik pengisian bahan bakar satelit.
Penerbangan ketiga Ride dibatalkan karena insiden pesawat Challenger yang menghilang pada Januari 1986. Usai Komisioner Rogers menyelidiki kecelakaan, sarjana Fisika dan Sastra Inggris ini menerima tugas sebagai asisten khusus untuk administrator dan perencana strategi jangka panjang NASA.
Ride meninggalkan NASA pada Agustus 1987. Pemilik gelar Ph.D ini menerima tawaran sebagai dosen Fisika dan direktur Institut Antariksa California, Universitas California, San Diego, AS.
Pada 2001, Ride mendirikan perusahaannya, Sally Ride Science. Dia mewujudkan impiannya memotivasi remaja dan perempuan muda untuk mengejar karier di bidang sains, matematika, dan teknologi.
Untuk jasa-jasanya, Ride menerima beberapa penghargaan selama kariernya. Mantan atlit tenis ini menerima Penghargaan Jefferson untuk Pelayanan Publik, Penghargaan von Braun, Lindbergh Eagle, dan Penghargaan Theodore Roosevelt NCAA. Penghargaan tertinggi diraih Ride ketika namanya terukir di Astronaut Hall of Fame dan Hall of Fame National Women.
Ride wafat pada usia 61 tahun. Dia akan selalu dikenang sebagai astronot pioner Amerika yang melintasi batas yang belum pernah ditembus sebelumnya.
"Terpilihnya Sally dan beberapa perempuan lain dalam Kelas Astronot 1978 memberi dampak besar pada mimpi saya menjadi astronot. Sally menjadi pembuka jalan kesuksesan perempuan di bidang ini. Dia membuat cita-cita saya terasa dekat menjadi kenyataan," ujar Kepala Kantor Astronot NASA, Peggy Whitson. (eh)
"Fakta bahwa saya menjadi perempuan Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa ini memberikan ekspektasi besar bersama kepergian saya," ujar Ride pada perayaan ulangtahun ke-25 penerbangannya pada 2008.
"Ketika sudah diumumkan secara terbuka saya dipilih sebagai kru, saya pergi ke ruang Chris Kraft (Direktur Johnson Space Center). Dia mengajak saya berbincang untuk memastikan saya paham mengenai misi ini. Saya sangat gembira terpilih menjadi kru ke luar angkasa. Bahkan, saya hanya sedikit mengingat ucapan Kraft," imbuhnya.
Melanjutkan misi bersejarahnya, Ride kembali ke luar angkasa dengan misi STS-41G pada 1984. Misi yang berlangsung selama 8 hari ini memberangkatkan Satelit Earth Radiation Budget. Dalam misi ini, Ride melakukan observasi ilmiah terhadap bumi. Misi ini juga bertujuan untuk mendemonstrasikan teknik pengisian bahan bakar satelit.
Penerbangan ketiga Ride dibatalkan karena insiden pesawat Challenger yang menghilang pada Januari 1986. Usai Komisioner Rogers menyelidiki kecelakaan, sarjana Fisika dan Sastra Inggris ini menerima tugas sebagai asisten khusus untuk administrator dan perencana strategi jangka panjang NASA.
Ride meninggalkan NASA pada Agustus 1987. Pemilik gelar Ph.D ini menerima tawaran sebagai dosen Fisika dan direktur Institut Antariksa California, Universitas California, San Diego, AS.
Pada 2001, Ride mendirikan perusahaannya, Sally Ride Science. Dia mewujudkan impiannya memotivasi remaja dan perempuan muda untuk mengejar karier di bidang sains, matematika, dan teknologi.
Untuk jasa-jasanya, Ride menerima beberapa penghargaan selama kariernya. Mantan atlit tenis ini menerima Penghargaan Jefferson untuk Pelayanan Publik, Penghargaan von Braun, Lindbergh Eagle, dan Penghargaan Theodore Roosevelt NCAA. Penghargaan tertinggi diraih Ride ketika namanya terukir di Astronaut Hall of Fame dan Hall of Fame National Women.
Ride wafat pada usia 61 tahun. Dia akan selalu dikenang sebagai astronot pioner Amerika yang melintasi batas yang belum pernah ditembus sebelumnya.
"Terpilihnya Sally dan beberapa perempuan lain dalam Kelas Astronot 1978 memberi dampak besar pada mimpi saya menjadi astronot. Sally menjadi pembuka jalan kesuksesan perempuan di bidang ini. Dia membuat cita-cita saya terasa dekat menjadi kenyataan," ujar Kepala Kantor Astronot NASA, Peggy Whitson. (eh)
Sumber : VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar