KerinciGoogle.com - Untuk setidaknya separuh warga Amerika Serikat, musim panas tahun ini tak tertahankan. Gelombang panas menyebabkan temperatur udara melonjak di atas 100 derajat Fahrenheit atau 37,7 derajat Celcius. Pada puncaknya suhu di sejumlah kota termasuk Washington bahkan sampai 106 derajat Fahrenheit atau 41 derajat Celcius.
Peringatan cuaca panas disampaikan dari pantai ken pantai. Sementara, lebih dari 4.500 rekor suhu tertinggi ditetapkan di seluruh negeri dalam 30 hari terakhir, menurut Pusat Data Iklim Nasional (National Climatic Data Cente).
Namun, untuk beberapa bagian dunia lain, panas yang dianggap "memanggang" AS, tak seberapa. Bahkan termasuk kategori "dingin".
Salah satunya Kuwait City, pada Juli ini rata-rata temperatur udara mencapai 116 derajat Fahrenheit atau 46,6 derajat Celcius.
Atau Timbuktu, Mali, di mana rata-rata temperatur udara yang tercatat di bulan Mei adalah 108 Fahrenheit atau 42,2 Celcius. Bahkan pernah tercatat suhu udara mencapai 130 Fahrenheit atau 54,4 derajat Celcius! -- yang menempati ranking 5 temperatur tertinggi sepanjang masa.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di muka bumi terjadi pada tahun 1922, saat termometer di El Azizia, Libya menunjukkan angka 136 Fahrenheit atau 57,7 derajat Celcius, meski ada yang mengatakan, pengukuran itu salah. Jika benar itu keliru maka rekor tertinggi yang pernah tercatat adalah 134 Fahrenheit atau 56,6 Celcius di Death Valley, California, sembilan tahun sebelumnya.
Namun, tempat-tempat yang disebutkan di atas bukan yang terpanas di Bumi. Ilmuwan dari University of Montana mengatakan, suhu tertinggi di Bumi justru ditemukan di daerah yang tak memiliki stasiun meteorologi.
"Gurun panas di Bumi -- seperti Sahara, Gobi, Sonoran, dan Lut secara iklim sangat ganas. Tapi saking terpencilnya, sangat sulit untuk melakukan pengukuran di sana," kata David Mildrexler, kepala peneliti yang menggunakan data satelit NASA untuk mendeteksi permukaan paling panas di Bumi, seperti dimuat CNN.
Satelit Badan Antariksa AS itu mendeteksi energi inframerah yang dipancarkan dalam tujuh tahun periode, dari 2003 hingga 2009. Dari catatan itu, Gurun Lut di Iran adalah tempat paling panas di Bumi. Mencapai 159 derajat Fahrenheit atau 70,5 Celcius pada tahun 2005.
Diikuti sebuah titik di Queensland yang mencapai 156 Fahrenheit atau 68.8 derajat Celcius pada 2003, lalu Turpan Basin, China yakni 152 derajat Fahrenheit atau 66,6 derajat Celcius.
Sangat penting untuk menekankan bahwa suhu permukaan biasanya lebih tinggi dari suhu udara yang diukur oleh stasiun cuaca. Suhu udara harus diukur dengan termometer yang ditempatkan di tanah dan terlindung dari sinar matahari. Itu menurut standar meteorologi global.
Tapi penelitian menunjukkan bahwa catatan modern saat ini mungkin tidak selalu menjadi yang paling akurat.
Berikut rekor tertinggi temperatur udara menurut catatan NOAA dan World Meteorological Organization
Rekor temperatur udara dunia:
1. El Azizia, Libya (136 derajat Fahrenheit)
2. Death Valley, California (134 F)
3. Ghadames, Libya (131 F)
3. Kebili, Tunisia (131 F)
5. Timbuktu, Mali (130 F)
5. Araouane, Mali (130 F)
7. Tirat Tsvi, Israel (129 F)
8. Ahwaz, Iran (128 F)
8. Agha Jari, Iran (128 F)
10. Wadi Halfa, Sudan (127 F)
Temperatur udara tertinggi berdasarkan benua
Afrika: El Azizia, Libya (136 F)
Amerika Utara: Death Valley, California (134 F)
Asia: Tirat Tsvi, Israel (129 F)
Australia: Cloncurry, Queensland (128 F)
Eropa: Seville, Spanyol (122 F)
Amerika Selatan: Rivadavia, Argentina (120 F)
Antartika: Vanda Station, Scott Coast (59 F)
Peringatan cuaca panas disampaikan dari pantai ken pantai. Sementara, lebih dari 4.500 rekor suhu tertinggi ditetapkan di seluruh negeri dalam 30 hari terakhir, menurut Pusat Data Iklim Nasional (National Climatic Data Cente).
Namun, untuk beberapa bagian dunia lain, panas yang dianggap "memanggang" AS, tak seberapa. Bahkan termasuk kategori "dingin".
Salah satunya Kuwait City, pada Juli ini rata-rata temperatur udara mencapai 116 derajat Fahrenheit atau 46,6 derajat Celcius.
Atau Timbuktu, Mali, di mana rata-rata temperatur udara yang tercatat di bulan Mei adalah 108 Fahrenheit atau 42,2 Celcius. Bahkan pernah tercatat suhu udara mencapai 130 Fahrenheit atau 54,4 derajat Celcius! -- yang menempati ranking 5 temperatur tertinggi sepanjang masa.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di muka bumi terjadi pada tahun 1922, saat termometer di El Azizia, Libya menunjukkan angka 136 Fahrenheit atau 57,7 derajat Celcius, meski ada yang mengatakan, pengukuran itu salah. Jika benar itu keliru maka rekor tertinggi yang pernah tercatat adalah 134 Fahrenheit atau 56,6 Celcius di Death Valley, California, sembilan tahun sebelumnya.
Namun, tempat-tempat yang disebutkan di atas bukan yang terpanas di Bumi. Ilmuwan dari University of Montana mengatakan, suhu tertinggi di Bumi justru ditemukan di daerah yang tak memiliki stasiun meteorologi.
"Gurun panas di Bumi -- seperti Sahara, Gobi, Sonoran, dan Lut secara iklim sangat ganas. Tapi saking terpencilnya, sangat sulit untuk melakukan pengukuran di sana," kata David Mildrexler, kepala peneliti yang menggunakan data satelit NASA untuk mendeteksi permukaan paling panas di Bumi, seperti dimuat CNN.
Satelit Badan Antariksa AS itu mendeteksi energi inframerah yang dipancarkan dalam tujuh tahun periode, dari 2003 hingga 2009. Dari catatan itu, Gurun Lut di Iran adalah tempat paling panas di Bumi. Mencapai 159 derajat Fahrenheit atau 70,5 Celcius pada tahun 2005.
Diikuti sebuah titik di Queensland yang mencapai 156 Fahrenheit atau 68.8 derajat Celcius pada 2003, lalu Turpan Basin, China yakni 152 derajat Fahrenheit atau 66,6 derajat Celcius.
Sangat penting untuk menekankan bahwa suhu permukaan biasanya lebih tinggi dari suhu udara yang diukur oleh stasiun cuaca. Suhu udara harus diukur dengan termometer yang ditempatkan di tanah dan terlindung dari sinar matahari. Itu menurut standar meteorologi global.
Tapi penelitian menunjukkan bahwa catatan modern saat ini mungkin tidak selalu menjadi yang paling akurat.
Berikut rekor tertinggi temperatur udara menurut catatan NOAA dan World Meteorological Organization
Rekor temperatur udara dunia:
1. El Azizia, Libya (136 derajat Fahrenheit)
2. Death Valley, California (134 F)
3. Ghadames, Libya (131 F)
3. Kebili, Tunisia (131 F)
5. Timbuktu, Mali (130 F)
5. Araouane, Mali (130 F)
7. Tirat Tsvi, Israel (129 F)
8. Ahwaz, Iran (128 F)
8. Agha Jari, Iran (128 F)
10. Wadi Halfa, Sudan (127 F)
Temperatur udara tertinggi berdasarkan benua
Afrika: El Azizia, Libya (136 F)
Amerika Utara: Death Valley, California (134 F)
Asia: Tirat Tsvi, Israel (129 F)
Australia: Cloncurry, Queensland (128 F)
Eropa: Seville, Spanyol (122 F)
Amerika Selatan: Rivadavia, Argentina (120 F)
Antartika: Vanda Station, Scott Coast (59 F)
Sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar